Thursday, March 4, 2010

Kappa, you Know?



Tahukah anda akan Kappa?

Kappa [河童 : "river-child"] adalah salah satu mahluk legenda jepang yang sering di gambarkan sebagai mahluk sungai yang berbadan kurang lebih 1 meter seperti monyet, berwarna hijau dan memakai tempurung di belakang badan nya.

dia juga memiliki piring di atas kepala dan memiliki paruh seperti burung. Kappa di jepang dianggap tidak sebagai mahluk yang mengganggu.. bahkan mereka penasaran akan kehidupan manusia serta mereka mampu berbicara akan bahasa jepang dan terkadang mereka suka sekali menantang orang orang untuk bermain sumo atau shogi (catur jepang).

Mereka suka sekali bertukar hadiah, terutama ketimun, satu satunya makanan yang kappa sukai lebih dari daging anak manusia. Orang tua di jepang sering kali menulis kan nama anak anak mereka pada sebuah timun dan melemparkan nya ke dalam sungai dengan harapan agar sang kappa tidak memakan anak mereka.




Sketsa Kappa

Jika mereka sudah berteman akrab, kappa dapat membantu manusia dalam membuat sistem irigasi dan pengairan untuk sawah. Mereka juga sangat mengetahui tentang obat obatan. Bahkan legenda mengatakan bahwa kappa lah yang mengajarkan tentang ilmu pertulangan kepada manusia.

Kappa sangat memegang janji mereka. Bahkan sampai beberapa ratus tahun. Oleh karena itu sering kali mereka di tipu oleh manusia dan tidak dapat menolak selain membantu manusia.

Kappa juga di novel kan oleh sastrawan terkenal jepang, Akutagawa Ryonosuke dimana novel ini berkisah tentang seseorang yang tersesat ke negeri Kappa.



Kappa adalah karya Satir yang dalam beberapa sisi memperlihatkan sisi kejiwaan Akutagawa yang tidak stabil dan mengalami gangguan. Diakhir hidupnya dia tidak bisa mengikuti dan menyesuaikan diri dengan dunia sekelilingnya. Pada masa-masa ini dia sering mengalami halusinasi dan mencoba untuk bunuh diri. Dia menulis Kappa, Haguruma dan lain-lain dalam keraguan terhadap dirinya dan dalam penderitaan jiwa. Hatinya yang tersiksa oleh tekanan jiwa dilampiaskan ke dalam karya-karyanya. Akhirnya, pada 24 Juli 1927, Akutagawa mengakhiri hidupnya sendiri. Kappa adalah cerita satir yang merupakan kekecewaan Akutagawa terhadap masyarakat Jepang pada masa itu. Untuk menghormati pencapaian dan prestasi Akutagawa dalam kesusastraan Jepang, namanya diabadikan menjadi sebuah penghargaan bergengsi untuk kesusastraan Jepang, Akutagawa Prize.

No comments: